Langsung ke konten utama

Postingan

Kuliah Jalanan

    Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas.     Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria
Postingan terbaru
Capek nggak maksiat teros? Kalau tau begitu, lantas mengapa nekat mengulang? Katanya sebodoh-bodoh hewan, yaitu keledai saja tak akan masuk ke lobang yang sama Masa iya kamu lebih bodoh dari keledai? Akal yang digandeng dan dibawa kesana-kemari oleh nafsu memang bisa membuat seseorang lebih bodoh nan nista dari keledai! Entahlah, secara fisik saya bukan keledai... Masa iya saya keledai? Sebaliknya Akal yang digandeng dan dibawa kesana-kemari oleh kalbu yang bersih justru bisa membuat seseorang lebih mulia dari malaikat! Betapa jauh perbedaannya. Sekarang satu hal saja yang hendak kuucap, kamu suka yang mana? Digandeng nafsu atau kalbu yang bersih? Mikir!?

Bertolak

Tepat pukul 13.00 WIB kereta melaju dari stasiun Purwokerto, Jawa Tengah. Hari ini, 15 Mei 2022 waktunya kembali ke Pondok Pesantren Al-Hikam Depok. Setumpuk aktivitas yang sempat terhenti selama sebulan lebih, spesifiknya yakni 45 hari terhenti. Sebentar lagi insya Allah mulai kembali. Bertolak dari Banjarnegara menuju Purwokerto sekitar pukul tujuh pagi menggunakan moda transportasi darat, mobil dong pastinya. Ada Ibu, mbah, dan om yang turut serta membersamai saya ke Purwoketto. Setelahnya, lanjut berpisah dengan mereka semua sebab saya mesti melanjutkan perjalanan ke Depok  menggunakan Kereta Api. Namun tidak semudah itu ferguso...

Lebaran

Hamdalah, Ramadan telah usai, kira-kira apa yang bisa kamu tuai? Mak deg, dada terasa berhenti sejenak. Sedari awal Ramadan ngapain aja yak? Wah masya Allah betul bulan puasa tahun ini, banyak pengalaman baru. 17 hari pertama bulan Ramadan saya habiskan di masjid Ar-Raudhoh Depok. Alhamdulillah, saya dipercaya oleh ustaz saya, Ust. Ahmad Misbahul Ula namanya. Beliau mengajak saya menjadi imam tarawih pada salah satu masjid di Cilodong, Depok. Seru, menantang, deg-degan abis! Betapa tidak, itu kali pertama saya menjadi imam bagi masyarakat yang saya tidak kenal sebelumnya. Terlebih, bacaan surat dalam tarawih ini next level  dibandingkan dengan Ramadan sebelumnya yang mana bacaannya boleh dikata default, yakni At-Takassur sampai An-Nas. Sementara Ramadan ini saya baca surat-surat yang lain, apakah itu Al-Mulk, Ad-Dukhan, serta surat-surat lain. Salah-salah baca ayat ya habis dibully saya! Syahdan, pada tanggal 27 April 2022 saya meluncur pulang ke Banjarnegara menggunakan moda transport
Ahad, 19 Desember 2021 22:36 Meski kita puasa gelar Bukan menjadi alasan untuk saling bertengkar Barangkali memang belum saatnya bersinar Lantas mengapa mesti gusar? Rivalitas dan ambisi Hal yang wajar dalam sebuah kompetisi Yang terpenting bagaimana kita mampu mengevaluasi diri Untuk kedepannya agar lebih baik lagi