Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas. Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria
Capek nggak maksiat teros? Kalau tau begitu, lantas mengapa nekat mengulang? Katanya sebodoh-bodoh hewan, yaitu keledai saja tak akan masuk ke lobang yang sama Masa iya kamu lebih bodoh dari keledai? Akal yang digandeng dan dibawa kesana-kemari oleh nafsu memang bisa membuat seseorang lebih bodoh nan nista dari keledai! Entahlah, secara fisik saya bukan keledai... Masa iya saya keledai? Sebaliknya Akal yang digandeng dan dibawa kesana-kemari oleh kalbu yang bersih justru bisa membuat seseorang lebih mulia dari malaikat! Betapa jauh perbedaannya. Sekarang satu hal saja yang hendak kuucap, kamu suka yang mana? Digandeng nafsu atau kalbu yang bersih? Mikir!?