Langsung ke konten utama

Si Doi

  Cerita itu bermula ketika aku duduk di bangku SMP, Ketika itu kelasku bersebelahan dengan kelas si doi. Padahal, waktu berada di kelas sebelumnya, kita berada di satu kelas yang sama.

Pada saat itu, aku tak merasakan hal yang spesial. Kala itu aku tak terlalu berpikir tentang cewek karena aku sibuk bermain dengan teman laki-laki sekelasku yang paling hobi main PES (Pro Evolution Soccer). So, tak terpikirkan tentang si Doi (Mungkin itu cara Allah supaya aku nggak bermaksiat, khusnudzon). Namun, berbeda ceritanya ketika aku dan si Doi berbeda kelas. Entah mengapa ada sesuatu yang spesial pada dirinya. Ya, dia berkacamata yang pernah menjuarai OSN tingkat Nasional. Pikirku waktu itu, udah cantik, berkacamata, ditambah pinter pokoknya idaman (hahaha). Eh rasa itu berlanjut sampai SMA dan ketika kita berbeda sekolah dan yaa jaraknya yang jauh sekolah dia dengan sekolahku. Namun, aku tetap menahan saja rasa suka ini , mungkin 10 tahun kedepan ketika sudah saatnya ya kan? Hahaha. Jujur , aku belum pernah yang namanya pacaran, tapi kalo sekedar suka, ya pernah lah. Waktu kecil aku memang terlalu sibuk (hahaha) sampai ga terpikir tentang "cewek". Sibuk main maksudnya. Ditambah lagi , aku yang kini sudah di pondok pesantren, pastinya akan merusak hafalan kalo sampe pacaran. But, hingga kini aku kadang masih tanya sama si Doi (hanya seputar kabar) meski kadang ga dibales dan sekalinya di bales ya jawabannya singkat sesingkat kedipan mata (sad), itupun waktu aku pulang kerumah karena di pondok yang ga memperbolehkan santrinya bawa hp, alasannya pastinya ya ga akan fokus ke Qurannya. Dan kembali lagi, semua itu ada di tangan Allah, kalo emang jodoh? Ga akan kemana lah pastinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I’TIBAR, MUTABA’AT, DAN SYAWAHID [unedited]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam struktur tingkatan sumber hukum umat islam, hadis (sunnah) menempati urutan kedua setelah al-qur’an, karena disamping sebagai ajaran islam yang secara langsung terkait dengan kehidupan Rasulullah saw. sebagai suri tauladan, juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al’qur’an. Hadis Nabi meskipun dalam tingkatan sumber hukum berada pada urutan kedua, namun dalam praktik pelaksanaan ajaran islam sangatlah penting, bahkan tidak jarang dianggap sejajar dengan al-qur’an. hal ini, karena hadis selain sebagai penguat dan penjelas terhadap al-qur’an, terkadang ia secara independent dapat menjadi pijakan dalam menentukan ketetapan hukum terhadap suatu permasalahan yang tidak disebutkan dalam al-qur’an. Hadis dengan berbagai dimensinya selalu menjadi fokus kajian yang problematik dan menarik. Studi hadis pun dikalangan para peneliti hadis terus mengalami perkembangan. Beragam objek studi hadis terus berkembang dari masa ke mas

Kuliah Jalanan

    Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas.     Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria

Tak Siap

Telah lama kupendam hingga padam Prahara asmara yang kian bermunculan di kepala Namun apa kata tiba-tiba saja tiba di depan mata Sungguh rencana Tuhan selalu saja tak terkira Banyak kata yang ingin terucap Sepatah dua patah ihwal perasaan penuh harap Tapi apa daya raga ini bak berkata tak siap Maksud hati tuk menatap syahdan menetap Banjarnegara, 17 Mei 2021