Langsung ke konten utama

Tahun baru, Apa yang baru?

 

  Tahun baru, ketika semua orang di seluruh dunia merayakannya. Baik laki - laki ataupun perempuan , semua antusias menyambut pergantian tahun. Euforia merayakan tahun baru baik dengan kembang api, terompet, ataupun dengan lainnya. Banyak pula orang yang kaya menghamburkan uang mereka demi merayakan tahun baru untuk membeli petasan. Padahal mereka hanya menunggu pukul 00.00 saat pergantian tahun. Setelah itu, apakah ada yang spesial? tidak ada satupun yang spesial.

   Dan sekarang pertanyaannya apa yang baru di tahun baru ini ? Apakah hanya sekedar pergantian tahun tanpa ada perubahan, baik perubahan dalam bentuk sikap maupun perubahan pemikiran.

  Menurutku, tahun baru seharusnya menjadi momentum kita untuk menjadi lebih baik , untuk merubah sikap kita menjadi lebih baik, untuk merubah di berbagai aspek kehidupan kita supaya menjadi lebih baik dan tertata karena bila pergantian tahun ini tanpa ada perubahan maka rugilah kita. Seharusnya kita muhasabah atau mengoreksi  diri masing - masing, apakah yang kurang di tahun sebelumnya? Kita harus buat target untuk kedepannya supaya segala aktivitas yang kita kerjakan lebih terarah. Kita harus perbaiki semua sifat-sifat yang buruk di tahun sebelumnya dan mengubah itu menjadi lebih baik kedepannya .Jangan sampai kita semua terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Dan intinya supaya pergantian tahun ini ada manfaatnya untuk kita semua. Karena dalam sebuah hadits disebutkan :

“Sesungguhnya manusia itu banyak salahnya.Dan sesungguhnya sebaik-baik orang yang banyak salahnya, adalah orang yang banyak bertaubat.” (HR. Tirmidzi)

Jadi, pentingnya kita memperbaiki diri serta bertaubat kepada Allah SWT , mohon ampun dan mohon dihindarkan dari segala aktivitas yang tidak bermanfaat.

Bagaimana pandangan kamu mengenai tahun baru ini ?
Semoga kita tidak termasuk orang - orang yang merugi (orang yang tidak ada perubahan menjadi lebih baik setiap harinya). Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I’TIBAR, MUTABA’AT, DAN SYAWAHID [unedited]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam struktur tingkatan sumber hukum umat islam, hadis (sunnah) menempati urutan kedua setelah al-qur’an, karena disamping sebagai ajaran islam yang secara langsung terkait dengan kehidupan Rasulullah saw. sebagai suri tauladan, juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al’qur’an. Hadis Nabi meskipun dalam tingkatan sumber hukum berada pada urutan kedua, namun dalam praktik pelaksanaan ajaran islam sangatlah penting, bahkan tidak jarang dianggap sejajar dengan al-qur’an. hal ini, karena hadis selain sebagai penguat dan penjelas terhadap al-qur’an, terkadang ia secara independent dapat menjadi pijakan dalam menentukan ketetapan hukum terhadap suatu permasalahan yang tidak disebutkan dalam al-qur’an. Hadis dengan berbagai dimensinya selalu menjadi fokus kajian yang problematik dan menarik. Studi hadis pun dikalangan para peneliti hadis terus mengalami perkembangan. Beragam objek studi hadis terus berkembang dari masa ke mas

Kuliah Jalanan

    Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas.     Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria

Tak Siap

Telah lama kupendam hingga padam Prahara asmara yang kian bermunculan di kepala Namun apa kata tiba-tiba saja tiba di depan mata Sungguh rencana Tuhan selalu saja tak terkira Banyak kata yang ingin terucap Sepatah dua patah ihwal perasaan penuh harap Tapi apa daya raga ini bak berkata tak siap Maksud hati tuk menatap syahdan menetap Banjarnegara, 17 Mei 2021