Langsung ke konten utama

Adjective Clause

Bismillah walhamdulillah

Hai sobat virtual, heuheuheu. Pada kesempatan kali ini ini saya ingin lebih tepatnya "mengarsip materi yang telah saya pelajari" di blog ini, sehingga dapat terdokumentasi dan sekira saya ingin mempelajari kembali tinggal membaca di postingan ini lagi, simpel bukan?
Langsung aja gas ke materinya.

- Adjective clause -

Adjective clause adalah dependent clause (kelompok kata yang mengandung subject dan verb, namun tidak dapat mengungkapkan suatu pikiran yang utuh, atau gampangnya yaitu suatu frasa yang nggak mandiri - yes - nggak bisa berdiri sendiri kalau nggak ada kalimat lanjutan memberikan keterangan tambahan supaya dapat dipaham) yang digunakan untuk menerangkan kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun). Dengan kata lain, adjective clause berfungsi sebagai kata sifat (adjective). Dan Klausa ini biasanya diawali dengan relative pronoun (kata ganti penghubung) seperti: who, whom, that, which, dan where. 

Contoh:

The man who is standing there is my brother
(Orang yang sedang berdiri di sana itu adalah saudara saya)

The woman who has much money is my aunt
(Wanita yang punya banyak uang itu adalah bibi saya)

Amir was a leader who never failed us
(Amir adalah seorang pemimpin yang tidak pernah membiarkan kita)

The salesman whom we met yesterday shows us his library
(Sales yang kita temui kemarin menunjukkan perpustakaannya kepada kita)

I received the book which i ordered
(Saya menerima buku yang saya pesan)

Relative pronoun seperti - who, whom, which, whose - dalam adjective clause berarti 'yang'.

Adjective clause terbagi menjadi dua, yakni
1. Defining relative clause

Defining relative clause adalah adjective clause yang memberikan informasi yang diperlukan mengenai antecedent (kata yang diterangkan)

Contoh:
The man who collected stamps as his hobby is the Toni's friend
(Orang yang menjadikan koleksi perangko sebagai hobinya adalah teman Toni)

Catatan:
Kata yang digaris bawahi memberikan keterangan yang jelas tentang 'man'. Tanpa klausa tersebut, maka tidak dapat diketahui siapa 'man' yang menjadi teman si Toni.

2. Non-defining relative clause

Non defining relative clause adalah adjective clause yang memberikan informasi tambahan mengenai antecedent-nya. Pada klausa jenis ini harus diletakkan diantara dua koma (.... ,.... ,....)

Contoh:
Mr Smith, who drove a car last night, is my grandfather
(Mr Smith, yang menjadi mobil kemarin, adalah kakekku)

Catatan:
Klausa yang bergaris bawah tersebut sifatnya hanyalah keterangan tambahan tentang Mr. Smith. Meskipun bila tanpa klausa tersebut, maka tetap saja dapat diketahui siapa yang menjadi kakek si pembicara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I’TIBAR, MUTABA’AT, DAN SYAWAHID [unedited]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam struktur tingkatan sumber hukum umat islam, hadis (sunnah) menempati urutan kedua setelah al-qur’an, karena disamping sebagai ajaran islam yang secara langsung terkait dengan kehidupan Rasulullah saw. sebagai suri tauladan, juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al’qur’an. Hadis Nabi meskipun dalam tingkatan sumber hukum berada pada urutan kedua, namun dalam praktik pelaksanaan ajaran islam sangatlah penting, bahkan tidak jarang dianggap sejajar dengan al-qur’an. hal ini, karena hadis selain sebagai penguat dan penjelas terhadap al-qur’an, terkadang ia secara independent dapat menjadi pijakan dalam menentukan ketetapan hukum terhadap suatu permasalahan yang tidak disebutkan dalam al-qur’an. Hadis dengan berbagai dimensinya selalu menjadi fokus kajian yang problematik dan menarik. Studi hadis pun dikalangan para peneliti hadis terus mengalami perkembangan. Beragam objek studi hadis terus berkembang dari masa ke mas

Kuliah Jalanan

    Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas.     Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria

Tak Siap

Telah lama kupendam hingga padam Prahara asmara yang kian bermunculan di kepala Namun apa kata tiba-tiba saja tiba di depan mata Sungguh rencana Tuhan selalu saja tak terkira Banyak kata yang ingin terucap Sepatah dua patah ihwal perasaan penuh harap Tapi apa daya raga ini bak berkata tak siap Maksud hati tuk menatap syahdan menetap Banjarnegara, 17 Mei 2021