Langsung ke konten utama

Kali Kedua



Sabtu, 4 September 2021

Di ujung masa liburan, ngapain lagi kalau nggak futsalan? Heuheuheu...

Baik, mungkin ini jadi opening yang nggak jelas. Skip...

Selepas menjadi panitia acara ospek angkatan 11 STKQ Al-Hikam Depok, Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk mengisi masa liburan bersama teman-teman angkatan 10. Untuk kali kedua, kami bermain futsal bersama.

Jumat, 3 September 2021 perwakilan santri angkatan kami berangkat menuju lokasi futsal guna membooking tempat untuk esok hari. Setelah dilangsungkan rapat bulanan beberapa hari sebelumnya, diputuskan bahwasanya Sabtu malam menjadi titik sepakat kami semua untuk bermain futsal. Sama seperti kali pertama, kami membooking lapangan futsal selama dua jam.

Esoknya, ba'da isya kami bersiap-siap meluncur ke lokasi futsal yang estimasi waktu sampai ke sana sekitar lima menit menggunakan sepeda motor. Dengan bermodal empat buah motor, puluhan anak angkatan 10 bergantian cenglu (bonceng telu) untuk sampai ke lokasi. Sekitar pukul 21.00 WIB, kami semua langsung gaskeun membagi menjadi empat tim untuk kemudian bermain --selama 10 menit-- secara bergilir.

Ok singkat cerita, dengan kekuatan baterai 6%, saya lanjutkan ceritanya.

Serius tinggal 6% rek...

Kemudian, waktu bergulir sedemikian cepatnya hingga tibalah pukul 23.00 WIB di mana peluit panjang berbunyi. Sebelum meninggalkan lapangan, sebagaimana kebiasaan arek zaman now, minta tolong kepada salah seorang laki-laki yang sedang menunggu giliran lapangan futsal untuk memfotokan kami semua terlebih dahulu.

Setelah berfoto ria, kami semua pulang ke pondok pesantren dengan cenglu seperti ketika berangkat tadi. Grup whatsapp pun ramai akan foto-foto sewaktu futsal yang dibagikan. Sambil mabar (makan bersama), kami menghela nafas dan bercerita seputar futsal tadi. 




Menyenangkan betul rasanya. Meski di tempat yang sama, namun dengan momen dan suasana yang berbeda. Sebelumnya, kami hanyalah bocah anyar yang nyantri di Depok. Namun, setelah melewati satu tahun bersama, kami semua bisa mengabadikan foto dengan kaos kebangsaan angkatan 10 --GENESIS namanya-- untuk bermain futsal kedua kalinya. Syukur Alhamdulillah tak henti-hentinya mengalir sepanjang hembusan napas. 

Tetap jaga kekompakkan rek! Masih ada beberapa tahun ke depan kita akan bersama-sama di satu ruangan, satu perkuliahan, serta satu jemuran. Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I’TIBAR, MUTABA’AT, DAN SYAWAHID [unedited]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam struktur tingkatan sumber hukum umat islam, hadis (sunnah) menempati urutan kedua setelah al-qur’an, karena disamping sebagai ajaran islam yang secara langsung terkait dengan kehidupan Rasulullah saw. sebagai suri tauladan, juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al’qur’an. Hadis Nabi meskipun dalam tingkatan sumber hukum berada pada urutan kedua, namun dalam praktik pelaksanaan ajaran islam sangatlah penting, bahkan tidak jarang dianggap sejajar dengan al-qur’an. hal ini, karena hadis selain sebagai penguat dan penjelas terhadap al-qur’an, terkadang ia secara independent dapat menjadi pijakan dalam menentukan ketetapan hukum terhadap suatu permasalahan yang tidak disebutkan dalam al-qur’an. Hadis dengan berbagai dimensinya selalu menjadi fokus kajian yang problematik dan menarik. Studi hadis pun dikalangan para peneliti hadis terus mengalami perkembangan. Beragam objek studi hadis terus berkembang dari masa ke mas

Kuliah Jalanan

    Perasaan sekarang ini perkuliahan belum dimulai, namun saya merasa mendapat banyak materi kuliah hari ini. Kamu boleh menyebutnya kuliah "hidup". Semua berawal dari perjalanan saya ke sebuah coffee shop di Pondok Cina (sebuah kawasan di Margonda, pusat kota Depok). Dengan berbekal hem warna merah motif kotak-kotak dan celana panjang bermerk curidimal yang kumal karena belum disetrika, saya berangkat menyusuri padatnya kota Depok siang itu. Perginya saya ke coffee shop itu bukan tanpa alasan, ada misi khusus yang saya emban dan mesti saya lakoni hingga tuntas.     Jalan kakilah saya dari tempat persinggahan by foot sampai halte fakultas teknik Universitas Indonesia. Sesampainya saya di sana, sembari menunggu Bis Kuning (BIKUN) UI lewat saya menyalakan earbud yang baterainya tinggal 10% untuk kemudian dihubungkan dengan smartphone saya via bluetooth. Tak hanya sampai situ, saya pun membuka buku Epistemologi Islam yang sebenarnya merupakan kumpulan materi kuliah Prof. Satria

Tak Siap

Telah lama kupendam hingga padam Prahara asmara yang kian bermunculan di kepala Namun apa kata tiba-tiba saja tiba di depan mata Sungguh rencana Tuhan selalu saja tak terkira Banyak kata yang ingin terucap Sepatah dua patah ihwal perasaan penuh harap Tapi apa daya raga ini bak berkata tak siap Maksud hati tuk menatap syahdan menetap Banjarnegara, 17 Mei 2021